Friday, 10 March 2017
Wednesday, 15 April 2015
Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
A.
ETIKA
Etika
adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Menurut kamus bahasa indonesia, Etika
adalah:
- Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral.
- Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.
- Nilai mengenai apa yang benar dan salah yang dianut masyarakat.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin¬dari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Macam-Macam Etika :
-
Etika deskriptif
Etika
yang berbicara tentang suatu fakta, yaitu tentang
nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya dalam kehidupan masyarakat.
-
Etika normatif
Etika
yang mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
Ø Etika
dalam Sistem Informasi
Tidak hanya publik atau tempat umum saja
kita harus memperhatikan Etika dan Profesionalisme, di dalam Dunia Teknologi
Sistem Informasi pun terdapat Etika dan Profesionalime itu sendiri. Masalah
Etika dan Profesionalime telah diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun
1986 yang mencakup Privasi, Akurasi, Properti dan Akses.
-
Privasi
Privasi
menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu
mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus
seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya
karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi
daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat
melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
-
Akurasi
Akurasi
terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Mengingat data dalam sistem informasi
menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus
diperhatikan.
-
Properti
Perlindungan terhadap hak property yang
sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta
(copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
a. Hak
Cipta
Hak cipta
adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian
kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada
pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat
lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor.
b.
Paten
Paten merupakan
bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat
karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna.
Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
c. Rahasia
Perdagangan
Hukum rahasia
perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada
lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk
tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau
dijual.
-
Akses
Fokus dari
masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap
informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung
pengaksesan untuk semua pihak.
Ø Tujuan Etika dalam Teknologi Sistem
Informasi adalah :
Sebagai
dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk
melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.
Ø Tujuan digunakannya Etika dalam
Teknologi Sistem Informasi :
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
B.
PROFESIONALISME
Profesionalisme
biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap
eksekutif yang baik. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa
suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga
banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang
sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan,
juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi
perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, dan penguasaan
teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam
praktek.
Ø Ciri-ciri
Profesionalisme
·
Memiliki
ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu.
·
Memiliki
ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka
di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan.
·
Memiliki
sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya.
·
Memiliki
sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Ø Ciri
Khas Profesi
Ada 10
ciri khas suatu profesi, yaitu:
o
Suatu
bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang
dan diperluas.
o
Suatu
teknik intelektual.
o
Penerapan
praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
o
Suatu
periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
o
Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat
diselenggarakan.
o
Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi.
o
Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok
yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
o
Pengakuan sebagai profesi.
o
Perhatian yang profesional terhadap penggunaan
yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi.
o
Hubungan yang erat dengan profesi lain
Ciri‐ciri Profesionalisme di bidang IT :
1.
Memiliki pengetahuan yang tinggi dibidang TI
2.
Memiliki ketrampilan yang tinggi dibidang TI
3.
Memiliki pengetahuan umum yang luas.
4.
Tanggap terhadap masalah.
5. Mampu
melakukan pendekatan multidispliner
6.
Mampu bekerjasama
7.
Bekerja dibawah disiplin etika
8.
Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik.
9.
Punya ilmu dan pengalaman.
Ø Etika dan Profesionalisme Teknologi
Sistem Informasi dibutuhkan karena :
Etika
membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati
masyarakat, etika juga membantu merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan
norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam
tata kehidupan masyarakat.
Etika
membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan
dan yang perlu dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala
aspek atau sisi kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Ø Penerapan Etika dan Profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi :
Etika
dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi dapat diterapkan ketika
seseorang berhadapan dan menggunakan teknologi sistem informasi. Etika dan
profesionalisme sebaiknya sudah menjadi sikap dasar para pengguna Teknologi
Sistem informasi setiap saat. Dengan demikian pertanggung-jawaban secara etika
dan profesional menjadi nyata.
Ø Penerapkan Etika dan Profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi :
Harus
dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi
seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan
teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan
etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika
dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen
di dalam suatu lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi
Sistem Informasi untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.
Sebagai
seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk
mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan
dantempat khususnya tempat kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran
kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem
bisnis dalam organisasi.
Sumber :
mkusuma.staff.gunadarma.ac.id
https://mildsend.wordpress.com/2013/03/16/etika-dan-profesionalisme-teknologi-sistem-informasi/
https://mildsend.wordpress.com/2013/03/16/etika-dan-profesionalisme-teknologi-sistem-informasi/
Wednesday, 21 January 2015
KOLABORASI ANTARMUKA OTOMOTIF MULTIMEDIA
KOLABORASI
ANTARMUKA OTOMOTIF MULTIMEDIA
AMI-C
(Automotive Multimedia Interface Collaboration) atau Kolaborasi Antarmuka
Otomotif Multimedia adalah suatu organisasi dunia yang mengurusi atau
memberikan standar kepada perusahaan otomotif dalam membangun interface (antarmuka)
multimedia pada kendaraan yang akan diproduksi oleh perusahaan otomotif.
Sistem
multimedia yang ada di dalam sistem otomotif meliputi sistem dari kendaraan itu
sendiri, sistem kendaraan yang terhubung dengan mobile system, dan sistem
entertaiment (hiburan) yang ada di dalam mobil.
VISI DARI AMI-C
Semua
produsen otomotif dunia dan pemasok mereka mencapai konsensus tentang
persyaratan inti umum untuk informasi mobile dan sistem hiburan.
MISI DARI AMI-C
Membentuk
organisasi industri otomotif global yang didedikasikan untuk menciptakan
persyaratan umum yang:
·
Aktifkan
OEM untuk mengambil keuntungan dari perkembangan terkini dalam informasi mobile dan sistem hiburan
·
Aktifkan
pengurangan biaya untuk informasi mobile dan sistem hiburan
·
Meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan informasi mobile dan sistem hiburan
·
Meningkatkan keamanan di dalam kendaraan operasi sistem informasi dan hiburan seluler
·
Meningkatkan
partisipasi dalam pengembangan informasi mobile dan sistem hiburan
·
Meningkatkan
kualitas informasi mobile dan sistem hiburan
SEJARAH AMI-C
Automotive
Multimedia Interface Kolaborasi (AMI-C) didirikan pada Oktober 1998 dengan
tujuan untuk mengembangkan serangkaian spesifikasi umum untuk multimedia
interface ke sistem elektronik kendaraan bermotor untuk mengakomodasi berbagai
berbasis komputer perangkat elektronik di dalam kendaraan. Inisiatif ini yang
pendiri Daimler-Chrysler, Ford, General Motors, Renault dan Toyota – sekarang
kelompok semua auto utama pembuat, dan dengan demikian menyediakan kesempatan
strategis baru untuk mencapai suatu set umum industri mobil.
Untuk berbagai alasan,
kendaraan telah tertinggal di belakang rumah dan perangkat komputasi mobile
ketika datang ke alat produktivitas dan multimedia. Keamanan, kehandalan,
biaya, dan desain waktu memiliki semua faktor dalam produsen mobil menunda
penerimaan teknologi baru. Makalah membahas otomotif standar untuk antarmuka
multimedia. Organisasi seperti Otomotive Multimedia Interface Kolaborasi
(AMI-C) memiliki kesempatan untuk menjadi kekuatan pendorong di belakang upaya
standardisasi yang berbeda, Otomotive Multimedia Interface Kolaborasi(AMI-C)
mengumumkan di seluruh dunia cipta penugasan dari 1394 spesifikasi teknis
otomotif ke Trade Association
1394 AMI-C berikut dokumen sekarang milik 1394TA :
• AMI-C 3023 Power Management
Specification
• AMI-C 3013 Power Management
Architecture
• AMI-C 2002 1.0.2 Common
Message Set Power Management
• AMI-C 3034 Power Management
Test Documents
• AMI-C 4001 Revision Physical
Specification.
PERUSAHAAN YANG TERLIBAT AMI-C
Beberapa perusahaan terlibat
dalam organisasi AMI-C ini. Mereka bisa dibagi dua jenis yaitu perusahaan
otomotif-nya (Vehicle Coorporation) dan perusahaan pendukung (Support
Coorporation).
Yang menjadi Vehicle
Coorporation antara lain:
FIAT, Ford Motor Company
– General Motors
– Honda
– Nissan
– Toyota
– Renault
– PSA Peugeot Citroen
Yang menjadi Support
Coorporation antara lain:
- AAA
- ACUNIA
- Alpine Electronics
- B2i
- Delphi
- Denso Corporation
- Harmonia, Inc.
- dsb.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN AMI-C
KELEBIHAN AMI-C
·
Menyediakan
interface yang berstandar, sehingga memungkinkan seorang pengendara kendaraan
(mobil) dapat menggunakan perangkat lain melalui berbagai media, komputer,
perangkat komunikasi dari sistem navigasi dan handsfreeyang biasa digunakan
pada telepon selular, termasuk pengenalan suara sintesis yang berfungsi untuk
komunikasi jarak dekat untuk dipersembahkan komunikasi jarak dekat (DSRC)
sistem untuk kendaraan untuk infrastruktur komunikasi dan sistem mobil seperti
airbag, pintu kunci dan diagnostik input / output.
·
Meningkatkan
berbagai macam pilihan yang dapat digunakan oleh user dan juga untuk mengurangi
keusangan sistem elektronik kendaraan.
·
Memotong
biaya yang dikeluarkan untuk keseluruhan informasi kendaraan dan juga peralatan
hidubran dengan meningkatkan ukuran pasar yang efektif dan memperpendek waktu
pengembangan industri otomotif efektif. Karena banyak jumlah kendaraan
yang sering mengandung berbagai adat mengembangkan komponen dan platfor yang khas
hanya sekitar 50.000 unit.
·
Menawarkan
standar terbuka dan spesifikasi bagi informasi interface dalam kendaraan dan
antara kendaraan dengan dunia luar.
KEKURANGAN AMI-C
Dengan
system AMIC ini harga jual dari kendaraan yang terdapat pada system ini pasti
dijual dengan harga mahal.
SARAN
Saran saya adalah untuk lebih memperhatikan dari segi keamanan sistem ini. Karena keamanan sistem ini sangatlah dibutuhkan.
SUMBER
Subscribe to:
Posts (Atom)