Friday 21 October 2011

SOFTSKILL #2


Libatkan Lembaga Asing, Peringatan HAN di Aceh Diikuti Ribuan Anak



REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH Sebanyak 1.000 anak-anak dan orang dewasa akan berpartisipasi pada perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang diselenggarakan World Vision Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Aceh pada 23-24 Juli 2011 di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh.

Ketua penyelenggara HAN World Vision, Erni Damanik, mengatakan perayaan HAN tersebut merupakan upaya menyatukan seluruh komponen bangsa agar dapat meningkatkan perhatiannya dalam mempersiapkan anak-anak yang sehat, kreatif, cerdas, berprestasi dan berakhlak mulia.

"Anak yang sehat merupakan sebuah investasi bangsa. Sehingga butuh kesadaran dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan dalam memenuhi seluruh hak anak seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan," katanya di Banda Aceh, Jumat (22/7).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Nasional, Aceh adalah salah satu dari sembilan provinsi yang memiliki status gizi terburuk di seluruh Indonesia pada 2010. Oleh sebab itu, melalui perayaan HAN 2011 bertema "anak sehat berkisah" akan menjadi momentum meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan dalam memenuhi pemenuhan hak anak dalam bidang kesahatan khususnya dan pendidikan umumnya.

"Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pemangku kebijakan terhadap pemenuhan hak anak akan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada seperti gizi buruk," tambah Erni.

Dalam perayaan HAN tersebut, pihaknya mengadakan serangkaian acara di antaranya lokakarya bengkel menggambar anak, bercerita lewat tulisan dan oral anak, kampanye cuci tangan pakai sabun, pameran buku dan karya anak serta konseling gratis.

"Kami berharap serangkaian acara yang digelar dalam perayaan HAN di Aceh akan mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan pendidikan dan pemenuhan kesehatan di masa mendatang," ujarnya.

World Vision, kata Erni, akan terus berupaya meningkatkan pendampingan dalam memberikan pemahaman bagi masyarakat sehingga dapat memperbaiki status kesehatan ibu dan balita di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.

World Vision merupakan lembaga kemanusiaan Kristen internasional yang telah melakukan program pendampingan masyarakat di Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Barat sejak masa tanggap darurat tsunami Aceh.


Sumber: http://www.seputarforex.com/berita/berita_ekonomi_view.php?nid=60412&title=libatkan_lembaga_asing_peringatan_han_di_aceh_diikuti_ribuan_anak


Pendapat:

Dengan adanya perayaan HAN di Banda Aceh ini diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan hak anak dalam bidang kesehatan dan pendidikan akan meningkat. Tidak hanya di daerah Banda Aceh diharapkan semua masyarakat wilayah Indonesia juga dapat memenuhi hak-hak anak.

SOFTSKILL #1

Laporkan Anak Hilang ke Polisi Malah Dicuekin


JAKARTA - Institusi kepolisian mempunyai semboyan mengayomi dan melindungi masyarakat. Namun apa jadinya jika semboyan itu hanya sebagai pajangan di kantor-kantor polisi , tentu sangat disayangkan.


Apa yang dialami Gede Moenanto (43), ayah kandung Reyhan Muhamad (12), mungkin salah satu contoh jika semboyan tersebut hanyalah sebagai pajangan dinding.

Warga Tambun, Bekasi, ini merasa tidak dilayani saat ingin melapor kehilangan anak pertamanya itu beberapa hari lalu. Saat melapor ke Polsek Tambun, Gede malah disarankan melapor ke Polsek Cibitung. Sesampai di Polsek Cibitung malah disuruh petugas melapor ke Polsek Tambun.

Polda Metro Jaya sangat menyayangkan apa yang dilakukan jajarannya di Polsek. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Baharuddin Jafar, semestinya polisi menerima terlebih dulu apapun bentuk aduan masyarakat.

"Enggak boleh itu. Enggak boleh pengaduan masyarakat itu dipingpong. Pelayanan dulu yang mesti diutamakan. Soal nanti siapa yang menyelidikinya itu belakangan, tinggal dikoordinasikan saja," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2011).

Kepada masyarakat, Baharuddin menghimbau agar mencatat identitas polisi yang mempersulit dalam membuat laporan. Masyarakat dapat mengadukan kinerja polisi yang bermasalah ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

"Catat nama polisinya jika dia tidak melayani dengan baik biar kita proses sesuai peraturan yang berlaku," pungkasnya.




Sumber: http://news.okezone.com/read/2011/10/21/338/518646/waduh-laporkan-anak-hilang-ke-polisi-malah-dicuekin



Pendapat:

Menurut saya, dari berita di atas dapat dilihat bahwa semboyan polisi itu sudah mulai tidak berlaku. Dengan adanya kasus di atas akan timbul tanggapan-tanggapan negatif dari masyarakat mengenai polisi. Seharusnya sudah dimulai evaluasi dari tiap-tiap polsek untuk memperbaiki kinerja polisi agar dapat melayani masyarakat dengan baik sesuai semboyan yang sudah muncul sejak dulu.

Introduction from Me

hai nama gue Muhammad Bhovdair, bisa panggil gue Bhov atau Bop sama aja lah.
gw masi baru bikin blog, jadi maap maap aja ya kalo masih kaku..