2.1 Macam-macam Ongkos
Pengertian Ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan
antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan
yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk
memproduksi output atau pengeluaran.
Ongkos produksi dibedakan menjadi:
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek
perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,
gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan
bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variable. jadi
dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos
variable.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, misalnya alat untuk membuat
bahan-bahan produksi tersebut agar hasil produksi yang dibuat cepat
terselesaikan. Dengan menerapkan system ini tidak ada ongkos tetap dalam jangka
panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable.
Selain itu ada lagi pengertian lain dari ongkos:
1. Biaya Ekonomi yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan
semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu
2. Biaya Akuntans, yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama
dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam
pembukuan
Dari pengertian di atas yang secara
umum diungkapkan terdapat juga 2 macam pengertian ongkos yaitu:
1. Economic Cost (Biaya Ekonomi), yaitu
ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk
menghasilkan output tertentu.
2. Accounting Cost (Biaya Akuntan), yaitu
ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos
disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah:
a. Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang
tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan
b. Implicit cost, yaitu ongkos produksi
yang tidak terlihat dalam pembukuan
Contohya: adalah perusahaan rokok Djarum super yang
mengiklankan produk rokoknya melalui media elektronik seperti iklan yang ada di
televise. Maka perusahaan tersebut harus membayar biaya ongkos produksi iklan
tersebut. Selain untuk membayar iklan pastinya perusahaan rokok tersebut membutuhkan
bahan-bahan untuk membuat rokok tersebut, seperti kertas rokok dan tembakaunya.
Maka perusahaan akan mengeluarkan uang untuk ongkos kertas yang diperlukan dan
tembakaunnya.
Macam-macam ongkos adalah sebagai berikut:
1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos
yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan,
sewa, dsb.
2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah
ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.
Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos
total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
4. Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos
tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output
5. Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah
ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC / Q
6. Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi
yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau
berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit
output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q
Pengertian
Ongkos Produksi
Ongkos produksi secara umum dapat
dinyatakan yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Disamping pengertian umum tersebut, ada 2 macam
pengertian ongkos, yaitu:
1.
Economic
Cost, yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk
menghasilkan output tertentu;
2.
Accounting
Cost, yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi
ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah :
a.
Explicit
cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
b.
Implicit
cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
2.2 Kurva Ongkos
Kurva ongkos adalah kurva yang
menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output
yang dihasilkan.
2.3 Penerimaan
Penerimaan adalah segala penerimaan
produsen dari hasil penjualan outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang
didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu
ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam penerimaan :
1.
Total
penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan
outputnya. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik
origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang
datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding
(Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak
sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing
perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana
mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik
tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2.
Penerimaan
rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per
kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan
membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal
Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan
satu unit output.
2.4 Keuntungan Maksimal
Keuntungan maximum adalah keuntungan penuh dari
output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan
maksimal dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1.
Pendekatan Total
2.
Pendekatan Marginal
3.
Pendekatan Rata-Rata
Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara
penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih
posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR
dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada
pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai
berikut:
1.
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara
keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
2.
Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan
pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya
Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan
output. Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per
unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah)
mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil
penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan
Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari
menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR)
adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ
adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
No comments:
Post a Comment